MENGEDEPANKAN DIPLOMASI POLITIK, MEMBAWA PERJUANGAN KEMERDEKAAN PAPUA BARAT PADA ISU LOW POLITICS

[Ilustrasi Diplomasi Politik // Foto : SarjanaPendidikan.Com]


Infinityhenka.com - Mengedepankan Diplomasi Politik, Membawa Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat Pada Isu Low Politics 

Dalam ilmu politik, sub bidang hubungan internasional, terurai dua konsep politik internasional, yaitu: “High Politics dan Low Politics’. Dalam diplomasi politik luar negeri baik itu dalam hubungan bilateral, unilateral, maupun multilateral, kedua isu high politics dan low politics pada dasarnya menjadi pertimbangan tersendiri bagi setiap negara untuk mengintervensi konflik atau situasi HAM di dalam suatu negara. 

High politics, yaitu mencakup semua hal vital bagi kelangsungan hidup negara, yang meliputi masalah keamanan negara dan keamanan internasional.

Low politics, yaitu merujuk pada urusan masalah ekonomi, sosial dan budaya (ekosob), didalam kedaulatan sebuah negara. Termasuk dalam kerangka Hukum Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional (Sipol dan Ekosob).

Dalam konteks pemisahan diri (separatisme) di dalam wilayah kedaulatan sebuah negara, isu high politics harus dikondisikan menjadi isu sentral, artinya perlawanan bersenjata pemberontak harus bisa mengungguli atau mengimbangi kekuatan bersenjata pemerintah yang berkuasa. 

Gerakan perlawanan bersenjata pemberontakan separatis yang kuat, akan mengangkat isu low politics disejajarkan dengan isu high politics, sehingga Hak Asasi Manusia menjadi rujukan penyelesaiaan konflik bersenjata kedua belah pihak.

Dari pengamatan penulis, teramati bahwa “perjuangan bangsa Papua Barat untuk merebut kemerdekaan dari pendudukan bangsa Indonesia diatas tanah air mereka, masih berada pada isu low politics”. Hal itu terjadi sejak tahun 1960-an hingga kini.

Menjadi pertanyaan mengapa perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat berada pada isu low politics?

Perjuangan bangsa Papua Barat sejak awal hingga kini mengandalkan diplomasi politik, disitulah kelemahan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat. Diplomasi politik sangat sulit untuk mengangkat perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat berada pada level isu high politics, jika tidak didukung perlawanan bersenjata yang kuat. Karena posisi high politik akan menjadikan perjuangan bangsa Papua Barat ke dalam permasalahan internasional, yang diprioritaskan di MU-PBB dan, atau di Dewan Keamanan-PBB.

Indonesia dapat menggunakan isu high politics (keamanan negara dan keamanan internasional) dengan cara mengkondisikan isu terorisme yang dilabeling terhadap perlawanan bersenjata di Papua Barat untuk menghalau isu pelanggaran HAM di Papua Barat, yang sudah termasuk dalam kategori kejahatan internasional.

Sepintas melihat sejarah kolonialisme di pasifik, Papua Barat termasuk dalam daerah konspirasi politik global yang dikendalikan oleh AS dan Sekutuntanya Inggris selain itu tidak terlepas dari peran orang kuat dalam monarki kerajaan Belanda “Pangeran Bernard”, seorang pengusaha Jerman yang berlatar belakang nazisme, yang diadopsi menjadi pangeran kerena hubungan perkawinan dengan ratu kerajaan Belanda, (ratu Juliana)

Posisi perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat berdeda dengan daerah-daerah koloni di pasifik, yang mendapat kemerdekaan melalui proses dekolonisasi. Sehingga hal itu menjadi gambaran untuk perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat tidak hanya mengandalkan dilpomasi politik, mengabaikan perlawanan bersenjata, harus mengikuti perjuangangan rakyat Afrika, mengangkat senjata mengusir penjajah kulit putih dari atas tanah leluhur mereka.

Kata kunci: HAM termasuk dalam isu low politics, negara pelanggar bisa berlindung dibalik isu High politics.(Kgr)


            - Jumat, 03 Februari 2023 -

By: Kristian Griapon
[Penulis adalah Aktivis Pemerhati Masalah Papua Barat].


Komentar

Populer >>>

ANGGOTA POLRES YAPEN ANIAYA MASYARAKAT, PIHAK KELUARGA KORBAN PALANG JALAN

Mahasiswa Pegaf Di Manokwari Minta Pemda Pegaf Tiadakan Mushola

Himbauan Umum Aksi Damai Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua Kota Mnukwar Peringati Hari HAM Sedunia 10 Desember 2022

Pembukaan Turnamen Asbin Cup IV Cabang Olahraga Sepakbola Gawang Mini dan Voli kategori Putra & Putri yang Diadakan Oleh Ikatan Mahasiswa Teluk Bintuni (IMTB) Kota Studi Manokwari Dalam Rangka menyukseskan HUT Kabupaten Teluk Bintuni Yang ke - 19 Tahun

TINGKATKAN PELAYANAN KINERJA UNTUK LAHIRKAN PEMIMPIN CERDAS , IPMAK GELAR RAKER PERDANA

Unipa Manokwari Buka PMB Jalur Seleksi Lokal Tahun 2023 , MPM Minta Calon Maba OAP Wajib Diterima 100 Persen

Bentuk Penghormatan Terakhir dari sebagian besar Mahasiswa dan Rakyat Papua dikota Manokwari untuk Salah Satu Tokoh Pejuang Kemerdekaan Papua, Almarhum Filep Jacob Semuel Karma

KECELAKAAN SPEED BOAT DI LAUT YAPEN, 2 ORANG MENINGGAL DUNIA, 10 ORANG LUKA-LUKA DAN 2 ORANG HILANG

Lakukan Aksi Tolak Kuliah Umum Sesjen Wantannas RI. FSMPKU, BEM dan MPM UNIPA Minta Rektor Cabut MoU dengan Pihak TNI Kodam Manokwari

Musorma HMTG-MEBI ke-6 digelar, Ketua HMGT-MEBI periode 2020-2021 berharap Ketua terpilih dalam Musyawarah nanti harus aktif menjalankan roda organisasi hingga mengangkat nama HMTG-MEBI ketingkat yang lebih tinggi