Himbauan Umum Aksi Damai Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua Kota Mnukwar Peringati Hari HAM Sedunia 10 Desember 2022
Manokwari, Infinityhenka.com | Himbauan Umum Aksi Demo Damai Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua Dikota Manokwari Memperingati Hari HAM sedunia Pada Tanggal 10 Desember 2022 dengan mengangkat permasalahan HAM Ditanah Papua untuk Diselesaikan oleh pemerintah.
"Memperingati hari HAM sedunia atau Human Right Day yang jatuh pada tanggal 10 Desember 2022, Kami dari beberapa organisasi kami sudah melakukan pertemuan dan akan melakukan aksi demo damai." Ungkap Ketua KNPB Mnukwar, Aleksander Nekenem saat jumpa pers diruang sekretariat BEM Unipa. Rabu, (07/12/2022)
Aksi yang diberi nama solidaritas mahasiswa, pemuda dan rakyat Papua itu rencananya akan digelar pada hari Sabtu, 10 Desember 2022 dibeberapa titik lokasi yaitu Depan Pohon Beringin Amban, Perempatan lampu merah makalo dan Depan Kampus Unipa dengan tema "West Papua darurat militer dan HAM".
Kami hendak menyampaikan situasi dan kondisi HAM di Papua yang hari ini semakin masif bahkan darurat militer dan juga darurat HAM ditanah Papua.
"Pelanggaran HAM itu memang sudah terjadi sejak 1 Mei 1963, terjadi penindasan bangsa Papua dan terus terjadi hingga sekarang yang mengakibatkan Papua darurat militer. "Itu sejak Trikora 19 Desember Itu surat perintah itu tidak pernah dicabut oleh pemerintah sampai dengan detik hari ini. Papua sampai saat ini dan kapanpun tetap masih daerah operasi militer (DOM)."
Untuk itu Kami menghimbau kepada seluruh rakyat Papua untuk ikut hadir berpartisipasi dalam aksi demo damai secara bermartabat ini untuk menyampaikan kepada dunia bahwa ditanah air West Papua, ada banyak persoalan pelanggaran HAM yang masih belum diselesaikan oleh pemerintah.
Kami juga menghimbau untuk tidak membawa benda-benda yang bisa menjerat kami, seperti alat-alat tajam maupun bendera bintang fajar karena akan membuat situasi aksi demo damai ini berjalan dengan tidak aman. "berarti kami solidaritas ini menganggap bahwa itu adalah provokator." Tegas Nekenem
Selain itu, kata Nekenem, tentang kebebasan berekspresi, kemarin telah disahkan Rancangan Undang-undang KUHP yang melarang setiap manusia untuk berekspresi, berpendapat dan bersuara menyuarakan isi hati atau haknya untuk ke publik.
"Jadi dalam aksi ini, kami juga akan menyampaikan kepada pemerintah untuk mempertanggungjawabkan Rancangan Undang-undang KUHP yang telah disahkan itu karena bertentangan dengan Ratifikasi Konvenan pada tanggal 30 September 2005 melalui Undang-undang nomor 11 tahun 2005 tentang pengesahan the international covenant on economic social and cultural rights (ISCSCR)." Tuturnya
Nekenem mengingatkan kepada semua masyarakat yang akan hadir untuk melihat kembali himbauan ini agar aksi bisa berjalan dalam keadaan baik, aman dan tentram agar tujuan aksi ini bisa tercapai.
Senada diwaktu yang sama, Roni Jagani selaku perwakilan organisasi Forum independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) dan Frans Furima salah satu anggota Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (FNMPP) juga ikut bersuara menghimbau kepada rakyat Papua dikota Manokwari untuk berpartisipasi bersama.
"Kami mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab menyelesaikan pelanggaran HAM yang terjadi ditanah Papua." Lanjutnya
Sementara itu, mewakili mahasiswa, Agus Nahabial selaku Ketua MPM Unipa menghimbau kepada seluruh mahasiswa universitas Papua untuk hadir dalam Aksi Demo damai tersebut.
"Saya Menghimbau kepada seluruh mahasiswa/i Universitas Papua untuk hadir dalam aksi demo damai tanggal 10 Desember besok agar mengimplementasikan Kata Ilmu untuk kemanusiaan yang nyata terlihat dalam kehidupan masyarakat dengan mendesak penyelesaian kasus pelanggaran HAM dan mendorong kesejahteraan dengan meminta pemerintah menghentikan kekerasan terhadap manusia yang hidup ditanah Papua." Kata Nahabial
*(Henka)
Komentar