ANGGOTA POLRES YAPEN ANIAYA MASYARAKAT, PIHAK KELUARGA KORBAN PALANG JALAN

[Ilustrasi Polisi Aniaya Masyarakat // Foto : Wartanesia]

Yapen, Infinityhenka.com - Beberapa Anggota Polres Kepulauan Yapen Menganiaya Masyarakat saat ingin menjenguk Saudaranya yang ditahan dikantor Polisi Yapen. Selasa, (07/02/2023).

Kejadian bermula saat (JK) dan (BK) bersama ibunya hendak menjenguk Saudaranya (JK) yang sedang ditahan dikantor polisi. 

Sekitar pukul 04.30 WIT atau Jam 2 Siang, setelah tiba di kantor Polres Yapen, (JK) dan (BK) serta ibunya langsung melapor di pos untuk dapat bertemu dengan saudaranya (JK) yang sedang ditahan itu. 

Namun saat hendak masuk, (JK) dan (BK) langsung dihamburi pukulan dan dikeroyok oleh beberapa anggota Kepolisian tanpa ditanya terlebih dahulu maksud dan tujuan kedatangannya.

Akibatnya, (BK) yang tak bersalah mengalami lebam di bagian wajah dan leher dan kakaknya (JK) mengalami luka parah dibagian mulut. Sementara itu untuk (JK) yang sedang ditahan juga mengalami hal yang sama, yaitu dianiaya hingga wajahnya mengalami luka parah.

Tragisnya, tindakan penganiayaan tersebut disaksikan langsung oleh orang tua perempuan korban di tempat kejadian. Hal tersebut mengakibatkan trauma bagi seorang ibu yang telah melahirkan anaknya. 

Atas kejadian tidak manusiawi yang dilakukan aparat kepolisian resort kepulauan Yapen tersebut, pihak keluarga korban melakukan Pemalangan Jalan, yaitu jalan Pertanian, Wainakawini yang menjadi Salah Satu akses (evacuation route) jalur evakuasi menuju RSUD Serui.



Hal itu dilakukan pihak keluarga lantaran kesal dengan Kinerja Aparat Kepolisian yang tidak sesuai dengan prosedur hukum, bahkan beberapa oknum kepolisian tersebut dinilai telah melakukan tindakan main hakim sendiri.

"Saya dan keluarga sangat menyesal mendengar perilaku anggota kepolisian yang semena-mena menghakimi saudara kami JK dan kedua saudaranya itu. Bahkan yang buat kami keluarga marah, yaitu penganiayaan saudara kami dilakukan tepat didepan mata ibunya, walaupun ibunya sudah memeleh aparat sambil meneteskan air mata, namun mereka terus memukul para saudara kami. Ini adalah hal yang sangat tidak manusiawi, ini sudah bukan lagi mengamankan tapi menganiaya masyarakat." Ucap Salah Satu keluarga korban ditempat Pemalangan.

Dikatakannya lebih lanjut, lewat beberapa pengalaman yang di alami, kasus seperti ini sering terjadi namun tidak di proses lebih lanjut oleh kepolisian hingga akhirnya, para aparat yang menjadi pelaku dibebaskan dan kembali aktif menjalankan tugas.

"Kami akan terus mendesak supaya kasus ini segera diselesaikan sampai tuntas, agar kedepannya tidak terjadi lagi hal yang sama yaitu penganiayaan terhadap para masyarakat yang tak berdaya." Tegas nya

Menanggapi kejadian tersebut, Kasi Propam Polres Yapen dan Kabag Ops Polres Yapen, dan kepala Sabhara Polres Yapen langsung terjun ke lapangan.

Setelah berkordinasi dengan pihak keluarga korban, Kasi Propam mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kasus tersebut setelah adanya Laporan dari pihak keluarga korban, agar pihaknya dapat memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku.

Pihak keluarga menuntut para pelaku penganiayaan dihukum setimpal dengan perbuatannya berdasarkan hukum yang berlaku.

Disisi lain, pihak keluarga sangat menyesal kepada pihak rumah sakit yang tak mau melakukan visum bagi sang korban.

Sampai saat berita ini diterbitkan, Pihak keluarga masih memalang akses Jalan Pertanian Wainakawini.


*(Warga Wainakawini)

Komentar

Populer >>>

Mahasiswa Pegaf Di Manokwari Minta Pemda Pegaf Tiadakan Mushola

Himbauan Umum Aksi Damai Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua Kota Mnukwar Peringati Hari HAM Sedunia 10 Desember 2022

Pembukaan Turnamen Asbin Cup IV Cabang Olahraga Sepakbola Gawang Mini dan Voli kategori Putra & Putri yang Diadakan Oleh Ikatan Mahasiswa Teluk Bintuni (IMTB) Kota Studi Manokwari Dalam Rangka menyukseskan HUT Kabupaten Teluk Bintuni Yang ke - 19 Tahun

TINGKATKAN PELAYANAN KINERJA UNTUK LAHIRKAN PEMIMPIN CERDAS , IPMAK GELAR RAKER PERDANA

Unipa Manokwari Buka PMB Jalur Seleksi Lokal Tahun 2023 , MPM Minta Calon Maba OAP Wajib Diterima 100 Persen

Bentuk Penghormatan Terakhir dari sebagian besar Mahasiswa dan Rakyat Papua dikota Manokwari untuk Salah Satu Tokoh Pejuang Kemerdekaan Papua, Almarhum Filep Jacob Semuel Karma

KECELAKAAN SPEED BOAT DI LAUT YAPEN, 2 ORANG MENINGGAL DUNIA, 10 ORANG LUKA-LUKA DAN 2 ORANG HILANG

Lakukan Aksi Tolak Kuliah Umum Sesjen Wantannas RI. FSMPKU, BEM dan MPM UNIPA Minta Rektor Cabut MoU dengan Pihak TNI Kodam Manokwari

Musorma HMTG-MEBI ke-6 digelar, Ketua HMGT-MEBI periode 2020-2021 berharap Ketua terpilih dalam Musyawarah nanti harus aktif menjalankan roda organisasi hingga mengangkat nama HMTG-MEBI ketingkat yang lebih tinggi