Tolak Pertemuan KTT G20, Aliansi BEM Sekota Jayapura Minta Seluruh mahasiswa dan masyarakat Papua Rapatkan barisan Aksi Nasional
Jayapura, Infinithenka.com | Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari gabungan seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta yang ada diKota Jayapura mengeluarkan pesan Himbauan Seruan Aksi Kepada seluruh mahasiswa dan Masyarakat untuk berpartisipasi dalam Aksi Penolakan Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Global 20 (G20) yang rencananya akan digelar di Bali pada 15 dan 16 November 2022.
Hal itu disampaikan Aliansi BEM Sekota Jayapura dimedia sosial melalui postingan beberapa akun Facebook resmi dan lewat pesan berantai yang dibagikan di group-group aplikasi Messenger.
Dalam pesan tersebut, Aliansi BEM Sekota Jayapura Membeberkan beberapa hasil analisis dan kajian mereka secara garis besar tentang Dampak negatif dan potensi kerugian bagi tanah masyarakat dan tanah Papua dari Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Global 20 (KTT-G20) yang rencananya akan digelar diBali pada 15 dan 16 November 2022 nanti.
Aliansi BEM Sekota Jayapura melihat dalam Pertemuan KTT G20 tersebut akan membahas dan menyepakati berbagai macam hal penting yang berpotensi Tinggi dan akan berdampak besar bagi masyarakat dan Tanah Papua.
Salah satunya adalah tentang eksistensi masyarakat Papua. Pertemuan KTT G20 tersebut diduga akan menjadi hambatan kepentingan rakyat Papua untuk memperoleh hak demokratik.
Kemudian tentang kelestarian SDA Papua. Dimana diketahui, dalam pertemuan KTT G20 nanti, 7 negara diantaranya adalah penguasa 64% kekayaan dunia. Hal ini berkaitan dengan Kepemilikan modal dan investasi diseluruh dunia. 7 negara ini bersatu untuk tujuan memperluas wilayah kekuasaannya, untuk eksploitasi sumber daya alam dan manusia diwilayah strategis.
Dikhawatirkan, Papua adalah salah satu yang termasuk dalam wilayah yang akan dieksploitasi tersebut.
Maka dapat dipastikan kepentingan pemekaran wilayah di Papua adalah untuk kepentingan pembagian wilayah kekuasaan bagi investor dari negara-negara asing untuk menanamkan modalnya dan mengeksploitasi.
Hal ini dilakukan negara Indonesia untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya agar melunasi hutang-hutangnya.
Seperti dilansir dari kompas.com Total utang Negara Indonesia per Februari 2022 adalah Rp 7.014,58 Triliun.
Pertanyaannya, Bagaimana Indonesia membiayai DOB baru? Indonesia memanfaatkan kekayaan Papua sebagai alat pelunas hutang negara dan untuk pembiayaan DOB baru dengan membuka ruang investasi bagi negara asing.
Disisi lain, Kepentingan pemekaran dan otsus juga tidak terlepas dari kepentingan partai borjuis nasional untuk Pemilu di tahun 2024 nanti. Semua hal ini berkaitan satu sama lain, dengan tujuan menjajah, mencuri dan mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia di Papua.
Oleh karena hal-hal tersebut dan masih banyak hal lainnya yang akan merugikan masyarakat Papua kedepannya maka Aliansi BEM Sekota Jayapura menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat diKota Jayapura untuk ikut hadir, berpartisipasi dalam aksi Penolakan Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Global 20 tersebut.
Selain masyarakat diKota Jayapura, Aliansi BEM Sekota Jayapura juga mengajak Seluruh mahasiswa dan masyarakat Papua maupun mahasiswa non Papua dan masyarakat non Papua diseluruh Indonesia untuk melakukan aksi serentak atau aksi Nasional menolak pertemuan KTT G20 dibali nanti.
Aksi diKota Jayapura akan berlangsung pada tanggal 16 November 2022 dan dilakukan dibeberapa titik yakni Pos 7, Jalan Sosial, Expo, USTJ, P3, Gapura Uncen atas, Uncen bawah, lingkaran Abepura, taman imbi, Dok 9 dengan titik tujuan kantor DPRP Papua.
*(Henka)
Komentar