Palang dibuka, BEM dan MPM Unipa sampaikan pembatalan aksi dan permohonan maaf
Manokwari, Infintyhenka.com | Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Papua Menyampaikan Permohonan maaf Kepada seluruh mahasiswa universitas Papua atas pembatalan aksi Usai dibukanya Pemalangan.
Sebelumnya, dalam beberapa hari belakang, kampus universitas Papua telah mengalami Pemalangan sebanyak 3 kali. Mulai dari Pemalangan Areal Sport Center dan Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 2 kali dan yang ke 3 ini yaitu Pemalangan Areal kampus unipa. Pemalangan tersebut dilakukan oleh pihak pemilik tanah.
Melihat persoalan Pemalangan Areal kampus oleh pemilik tanah.
BEM dan MPM menyikapi situasi tersebut dengan rencana menggelar Aksi bersama seluruh mahasiswa Unipa pada 16 November untuk meminta penjelasan permasalahan dan penyelesaian masalah tersebut.
"Kami telah mendistribusikan selebaran seruan Aksi kepada seluruh mahasiswa universitas Papua. Kepada mahasiswa diasrama Unipa dan kepada mahasiswa di asrama-asrama Kedaerahan diKota manokwari untuk berpartisipasi." Kata Agus (Ketua MPM Unipa) selaku penanggung jawab aksi
Namun,, Lanjut Agus, setelah Dia mendapatkan informasi pada malam hari bahwa telah terjadi pembukaan palang oleh pihak keluarga pemilik tanah, pihak universitas dan pihak TNI-POLRI maka Ia (MPM) dan BEM menyatakan pembatalan pelaksanaan Aksi yang hendak dilaksanakan tersebut.
Agus mengatakan, MPM dan BEM dengan rasa hormat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh mahasiswa universitas Papua.
"Untuk pembatalan aksi 16 November, saya (ketua MPM) selaku penanggung jawab aksi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh mahasiswa universitas Papua, yang ada di Asrama-asrama Unipa, asrama-asrama Mahasiswa Kedaerahan atau dimanapun berada, yang telah menerima selebaran dan informasi aksi." Tutur Agus
Senada dengan hal tersebut, Kordinator Lapangan Umum (Korlap Umum) Jordan mabel juga turut menyampaikan permohonan maaf.
"Menyikapi situasi Pemalangan kampus, kami mahasiswa hendak melakukan aksi untuk meminta penjelasan dari pemimpin-pemimpin Universitas terkait akar permasalahan masalah itu agar kita (mahasiswa dan pemimpin Universitas) sama-sama mencari solusi untuk memecahkan masalahnya. namun karena sudah diselesaikan oleh pihak pemimpin Universitas dan pihak keluarga pada beberapa jam tadi, sekitar jam 8 malam maka kami menyatakan pembatalan. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya buat seluruh mahasiswa universitas Papua."
BEM dan MPM, Kata Agus Nahabial berharap, pimpinan universitas Papua telah menyelesaikan permasalahan tersebut sampai benar-benar tuntas ke akar-akarnya sehingga kedepannya tidak ada Pemalangan yang terjadi lagi.
*(Henka)
Komentar