24 Masyarakat Sipil Aifat Kabupaten Maybrat Jadi Korban Salah Tangkap. Hein : Kinerja TNI-POLRI dalam menjalankan tugas di Papua Patut dipertanyakan?

Maybrat - Infinityhenka.com | Berdasarkan Informasi yang beredar di Facebook pada hari Jumat, (14/10/2022) Tim Gabungan Kodim 1809/Maybrat dan Personel Polres Maybrat Melakukan Operasi Militer dengan target atau sasaran TPNPB-OPM sekitar Wilayah Aifat, kabupaten Maybrat, Papua Barat yang sedang eksis melakukan perlawanan untuk pembebasan Negara Papua Barat.
(15/10/2022)


[Potret Suasana Operasi Gabungan TNI-POLRI di Kabupaten Maybrat, Jumat, (14/10/2022) pagi //Sumb. Doc. Facebook]


Namun, diduga dalam operasi militer yang berlangsung, sepertinya tidak berdasarkan data yang akurat dari pihak inteljen sehingga dalam operasi yang dilaksanakan, penyisiran dan penangkapan tidak tepat pada sasaran.


[Salah satu Aktivis Kemanusiaan Universitas Papua (UNIPA) Hein Kayai/Doc.FSMPKU]


Kepada media ini, Hein mengatakan kinerja personel Kodim 1809/Maybrat dan personel Polres Maybrat yang tergabung dalam tim operasi militer harus dipertanyakan?. 

"Kejadian tanggal (14/10/2022) kemarin di Kampung Kisor dan kampung Sampika Distrik Aifat Selatan serta Kampung Faan Kario Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat membuktikan bahwa aparat TNI-POLRI diwilayah tersebut tidak Profesional, arogansi dan sewenang-wenang dalam menjalankan tugasnya. Terang Hein 

"Kejadian ini bukan untuk yang pertama kalinya terjadi dikabupaten Maybrat, namun sudah berulang kali. Salah satunya terjadi kepada 5 warga sipil Maybrat (korban salah tangkap) yang diduga sebagai TPNPB  pada 28 September 2021 di Distrik Aifat." Kata Hein



[Potret 5 orang Warga Sipil Maybrat korban salah ditangkap yang dilakukan Personil Polres Sorong Selatan dan Personil Kodim 1809/Maybrat - (28/09/2021) / Doc.FB_@Aku_Papua]




Lanjut Hein, Kepala Dandim 1809/Maybrat, Letkol Inf. Harri Ismail dan Kapolres Maybrat, AKBP Glenn Rooi Molle, S.Ik perlu mengklarifikasi kejadian Penangkapan didaerah Maybrat tersebut. Jangan mendiamkan kejadian Salah tangkap ini sampai menjadi isu-isu ketidakprofesionalan TNI-POLRI khususnya wilayah Maybrat karena tindakan berdiam diri dan tidak transparan kepada publik hanya akan membuat aparat TNI dan POLRI di Papua di cap sebagai aparat yang bersikap sewenang-wenang dan arogansi dalam menjalankan tugas diPapua.

Kinerja TNI-POLRI di Papua harus dievaluasi kembali. jika benar 24 masyarakat sipil di Aifat, kabupaten Maybrat kemarin hanya menjadi lampiasan amarah TNI-Polri karena tidak berhasil menangkap Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) maka para oknum personel TNI-POLRI yang tergabung dalam Tim Operasi Militer harus di hukum sesuai peraturan yang berlaku tentang tindak pidana militer murni (Zuiver Militaria Delict) yang berlaku.

Menurut Hein, Operasi Militer Gabungan TNI-POLRI tidak dilakukan sesuai prosedur Penangkapan yang telah tertuang dalam ayat (1) pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah sebelum melakukan penangkapan. 

"atau mungkin karena minimnya informasi data yang akurat dari BIN dan BAIS sehingga terjadi kejadian salah tangkap." Duga Hein

Hein mengatakan, Jika 24 masyarakat sipil yang ditangkap hanya sebagai pelampiasan amarah aparat karena tidak mendapat target sebenarnya maka para oknum-oknum TNI-POLRI yang tergabung dalam tim harus bertanggungjawab atas perbuatan tersebut.

"Berdasarkan pasal 1 angka 11 UU Peradilan Militer, Saya meminta kepada atasan tertinggi dalam Institusi TNI yaitu Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan atasan tertinggi dalam Institusi Polri yaitu Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk bertindak tegas kepada anggota-anggota polisi yang tidak profesional dalam menjalankan tugas." Tandas Hein

Menanggapi banyaknya kekerasan yang terjadi di tanah Papua, Hein juga berpesan kepada Pemerintah Pusat NKRI untuk melakukan pendekatan lain selain pendekatan militer kepada rakyat Papua.

"Perilaku Kriminalisasi dan Intimidasi terhadap masyarakat sipil pribumi ditanah Papua sudah Sering terjadi dan mayoritasnya dilakukan oleh aparat militer. Oleh sebab itu pendekatan militer untuk menangani dan menyelesaikan akar permasalahan sebenarnya diatas tanah Papua adalah kesalahan pemerintah pusat yang akan berdampak fatal karena hanya akan menimbulkan banyaknya konflik dan banyaknya korban berjatuhan lagi di tanah Papua." Ucap Hein



Berikut ini nama-nama masyarakat sipil Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat yang menjadi korban salah tangkap Tim Gabungan TNI-POLRI :

A. Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat 
        Laki Laki
01. Jeffry Aifat (34 tahun)
02. Manfret ky (14 tahun)
03. Zadrak Ayah (40 tahun)
04. Karel Saa (50 tahun)
05. Yance Ibiah (45 tahun)
06.Petrus Sowe (60 tahun)
07. Musa Sowe (2 tahun)
08. Esau Sowe (17 tahun)
09. Frans Sowe (3 tahun)
10. Jhonatan Sowe (56 tahun)
11. Adam sowe (4 tahun)
12. Samson Ibiah (16 tahun)
13. Arko Aifat (2 bulan)
       Perempuan
14.Tince sowe 39 (tahun)
15. Agustina Mate (14 tahun)
16. Yuliana Ibiah (49 tahun)
17. Mei Sowe (17 tahun)
18. dan anaknya yg berumur
       (2 bulan)
19. Salo Ibish (2 tahun)
 
B. Kampung Sampika, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat 
       Laki-laki 
20. Yanwaris Sewa (29 tahun)

C. Kampung Faan Kahrio, Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat 
      Laki-laki
21. Leo Kamar (29 tahun)
22. Geradus Faan (40 tahun)
23. Simon Kamar (39 tahun)
24. Jonatan Asem (40 tahun)


Informasi tersebut didapatkan dari salah seorang masyarakat yang ditangkap tanpa alasan oleh tim gabungan TNI-POLRI.

Sebanyak 23 orang korban salah tangkap dibawah ke polres Maybrat, sedangkan 1 orang lainnya dibawah ke polres Sorong Selatan. 

Sampai saat berita ini dipublikasikan ke-23 orang korban salah tangkap masih dikurung di polres Maybrat sedangkan 1 orang lainnya yang dibawa ke polres Sorong Selatan belum diketahui keberadaannya.

Sebagai Informasi tambahan, gabungan tim dari TNI-POLRI menggunakan 2 unit Truk Dalmas, 1 unit mobil Patwal dan 3 unit mobil Hilux dalam melakukan Operasi Militer saat menangkap masyarakat sipil tak bersalah.

*(Henka°19)


#Korban_Salah_Tangkap
#TNI-Polri
#Kabupaten_Maybrat
#Papua_Barat

Komentar

Populer >>>

ANGGOTA POLRES YAPEN ANIAYA MASYARAKAT, PIHAK KELUARGA KORBAN PALANG JALAN

Mahasiswa Pegaf Di Manokwari Minta Pemda Pegaf Tiadakan Mushola

Himbauan Umum Aksi Damai Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua Kota Mnukwar Peringati Hari HAM Sedunia 10 Desember 2022

Pembukaan Turnamen Asbin Cup IV Cabang Olahraga Sepakbola Gawang Mini dan Voli kategori Putra & Putri yang Diadakan Oleh Ikatan Mahasiswa Teluk Bintuni (IMTB) Kota Studi Manokwari Dalam Rangka menyukseskan HUT Kabupaten Teluk Bintuni Yang ke - 19 Tahun

TINGKATKAN PELAYANAN KINERJA UNTUK LAHIRKAN PEMIMPIN CERDAS , IPMAK GELAR RAKER PERDANA

Unipa Manokwari Buka PMB Jalur Seleksi Lokal Tahun 2023 , MPM Minta Calon Maba OAP Wajib Diterima 100 Persen

Bentuk Penghormatan Terakhir dari sebagian besar Mahasiswa dan Rakyat Papua dikota Manokwari untuk Salah Satu Tokoh Pejuang Kemerdekaan Papua, Almarhum Filep Jacob Semuel Karma

KECELAKAAN SPEED BOAT DI LAUT YAPEN, 2 ORANG MENINGGAL DUNIA, 10 ORANG LUKA-LUKA DAN 2 ORANG HILANG

Lakukan Aksi Tolak Kuliah Umum Sesjen Wantannas RI. FSMPKU, BEM dan MPM UNIPA Minta Rektor Cabut MoU dengan Pihak TNI Kodam Manokwari

Musorma HMTG-MEBI ke-6 digelar, Ketua HMGT-MEBI periode 2020-2021 berharap Ketua terpilih dalam Musyawarah nanti harus aktif menjalankan roda organisasi hingga mengangkat nama HMTG-MEBI ketingkat yang lebih tinggi